Kamis, 17 April 2008

Berpikir Sederhana

Berpikir Sederhana

Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat ke hutan dengan membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal mau membawa hasil buruan yang paling besar, yaitu seekor rusa. Cara berburunya pun tidak pakai anjing pelacak atau jaring penyerat, tetapi menunggu di balik sebatang pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang buruan.

Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan terbang hinggap di atas pohon kecil tepat di depan si pemburu. Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya, kelelawar itu pasti bisa diperolehnya. Tetapi si pemburu berpikir, "untuk apa merepotkan diri dengan seekor kelelawar? Apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar yang saya incar?"

Tidak lama berselang, seekor kancil lewat. Kancil itu sempat berhenti di depannya bahkan menjilat-jilat ujung tombaknya tetapi ia berpikir, "Ah, hanya seekor kancil, nanti malah tidak ada yang makan, sia-sia." Agak lama pemburu menunggu. Tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekat, pemburupun mulai siaga penuh,tetapi ternyata, ah... kijang. Ia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah ia menunggu, tetapi tidak ada rusa yang lewat, sehingga ia tertidur.

Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa itu sempat berhenti di depan pemburu, tetapi ia sedang tertidur. Ketika rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget. Spontan ia berteriak, Rusa!!!" sehingga rusanya pun kaget dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya. Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa.

Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun terkadang sulit dipahami. Tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga. Tidak jarang orang orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.

Demikian juga dengan seseorang yang mengidamkan pasangan hidup, yang mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang alim, baik, pintar dan sempurna lahir dan batin, harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.

--dari postingan sebelah, http://van.9f.com/berpikir_sederhana.htm--

selengkapnya......

THE BEAUTY OF WOMEN

KECANTIKAN WANITA


Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata kebaikan. Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai. untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, bagikanlah makanan dengan mereka yang kelaparan. Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari. Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian.

Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain. Perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni. Jadi, jangan pernah kecilkan seseorang dari hati anda. Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, ingatlah senantiasa. Jika suatu ketika anda memerlukan pertolongan, akan senantiasa ada tangan terulur. Dan dengan bertambahnya usia anda, anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, satu untuk menolong diri anda sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain.

Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya. Kecantikan wanita terdapat pada mata, cara dia memandang dunia. Karena di matanya terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat berkembang.

Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajah. Tetapi pada kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta dia berikan. Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.


English vers.:

the beauty of women

To shape gorgeous lips, speak the words of kindness. To have shiny eyes, find kindness in others. To shape a slimmy-body, feed the hunger. To have beautiful hair, ask a child to brush your hair with their fingers. To have a perfect body language, walk with knowledge and therefore you shan't walk alone.

Human kind, are far greater than any kind. We allways change, we need to changed, re-structured and be forgiven. So, never underestimate others. If you do that, just remember wherever you need assisstance there will be hands to help you. And by the age, you'll thank Allah for two hands Allah has given to you, one to help yourself and one to help others.

Women beauty didn't came from what they wears, the body shape, nor the way they brushed their hair. Women beauty came from their eyes, the way they look over the world. In their eyes, indeed, stands the gate to every human hearts, where love may grow there.

Women beauty is not about their soft skin-face. But from the pure beauty, spreads from the soul, which caress with so much love. And the beauty may grow eternally forever.

selengkapnya......

Kamis, 10 April 2008

Angels

Angels
by Robbie Williams

mencintai akan terasa menyenangkan saat kita tahu bagaimana susahnya seseorang mencintai kita...


I sit and wait

does an angel contemplate my fate

and do they know

the places where we go

when we're grey and old

'cos I've been told

that salvation lets their wings unfold

so when I'm lying in my bed

thoughts running through my head

and I feel that love is dead

I'm loving angels instead


and through it all

she offers me protection

a lot of love and affection

whether I'm right or wrong

and down the waterfall

wherever it may take me

I know that life wont break me

when I come to call she wont forsake me

I'm loving angels instead


when I'm feeling weak

and my pain walks down a one way street

I look above

and I know i'll always be blessed with love

and as the feeling grows

she breathes flesh to my bones

and when love is dead I'm loving angels instead


and through it all

she offers me protection

a lot of love and affection

whether I'm right or wrong

and down the waterfall

wherever it may take me

I know that life wont break me

when I come to call she wont forsake me

I'm loving angels instead

selengkapnya......

Gangsta's Paradise

aku suka banget lagu ini, yang mengingatkan kita pada kehidupan yang nyata. Tiada yang lain yang tersakiti kecuali aku, kau..., kita...!

Gangsta's Paradise

As I walk through the valley of the shadow of death
I take a look at my life
And realize there's nothing left
'Cause I've been blasting and laughing so long
That even my momma thinks that my mind has gone
But I ain't never crossed a man that didn't deserve it
Me be treated like a punk you know that's unheard of
You betta watch how ya talking
And where ya walking

Or you and your homies might be lined in chalk
I really hate to trip but I gotta loc
As they croak, I see myself in the pistol smoke
Fool, I'm the kinda g that little homie's wanna be like
On my knees in the night
Saying prayers in the street light

Been spending most our lives
Living in a gangsta's paradise
Living in a gangsta's paradise
Keep spending most our lives
Living in a gangsta's paradise
Living in a gangsta's paradise

They got this situation, they got me facing
I can't have a normal life, I was raised by the state
So I gotta be down with the 'hood team
Too much television watching, got me chasing dreams
I'm an educated fool with money on my mind
Got my tin in my hand and a gleam in my eye
I'm a low down gangsta, set tripping banger
And my homies is down so don't arouse my anger
Fool, death ain't nothing but a heart beat away
I'm living life do or die, what can I say?
I'm twenty-three now but will I live to see twenty-four
The way things is going I don't know.

Tell me why are we so blind to see
That the ones we hurt are you and me?

Been spending most our lives
Living in a gangsta's paradise
Living in a gangsta's paradise
Keep spending most our lives
Living in a gangsta's paradise
Living in a gangsta's paradise

Power in the money, money in the power
Minute after minute, hour after hour
Everybody's running, but half of them ain't looking
At what's going on in the kitchen
But I don't know what's cooking.
They say I gotta learn
But nobody's gonna teach me
If they can't understand, how can they reach me?
I guess they can't
I guess they won't, I guess they frontin'
That's why I know my life is out of luck, foo!

Been spending most our lives
Living in a gangsta's paradise
Living in a gangsta's paradise
Keep spending most our lives
Living in a gangsta's paradise
Living in a gangsta's paradise

Tell me why are we so blind to see
That the ones we hurt are you and me?

Tell me why are we so blind to see
That the ones we hurt are you and me?

selengkapnya......

Rabu, 09 April 2008

Detik-detik Rasulullah SAW menjelang sakratul maut

Detik-detik Rasulullah SAW menjelang sakratul maut

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning,burung- burung gurun enggan mengepakkan sayap.

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.
Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.

Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak di kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?" tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata jibril. Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini. "Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

--dari sahabat yg setia mengirimkanku kabar kedaaian --

selengkapnya......

ngomong bebas

analytics



kunjungi sponsor kebun damai